Sabtu, 21 Mei 2016

Sampai Disini

Aku tak pernah membayangkan akan berada jauh di posisi ini. Berada pada situasi aku dan kamu saling asing satu sama lain. Tidak lagi saling mengenal, menyapa, ataupun merindu.

Aku tak pernah membayangkan jika saat i ni akan terasa jauh dan begitu beku, tanpa kamu. Diam dalam sebuah masalah yang tak akan pernah kamu tahu. Bahkan tak pernah kamu gubris.

Aku, wanita dungu yg begitu dalam mencintaimu. Wanita gila yang tak pernah sakit hati atas ingkarnya janjimu yg tak pernah kamutepati. Wanita egois, yg

Bisakah Kau BAYANGKAN Rasanya jadi Aku?

Kamu pernah menjadi bagian hari-hariku. Setiap malam, sebelum tidur, kuhabiskan beberapa menit untuk membaca pesan singkatmu. Tawa kecilmu, kecupan berbentuk tulisan, dan canda kita selalu membuatku tersenyum diam-diam. Perasaan ini sangat dalam, sehingga aku memilih untuk memendam.

Jatuh cinta terjadi karena proses yang cukup panjang, itulah proses yang seharusnya aku lewati secara alamiah dan manusiawi. Proses yang panjang itu ternyata tak terjadi, pertama kali melihatmu, aku tahu suatu saat nanti kita bisa berada di status yang lebih spesial. Aku terlalu penasaran

Selasa, 26 April 2016

Cukup :)

Malam ini, masih seperti malam kemarin. Kurebakan tubuh ini di atas kasur, ku tatap langit2 kamar, masih sama, tidak ada yg berbeda, tidak ada yang berubah. Masih berwarna abu2 bercampur putih.

Sama, tidak ada yang berbeda juga dengan hubungan kita. Hampir sepekan, tidak ada kabar, tidak ada komunikasi, tidak ada lagi hal2 yang biasa kita lakukan. Pertemuan, mungkin minggu lalu adalah kali terakhirnya.

Apa yg salah ? Batinku berteriak. Menyeruak dan menggema di setiap sudut kamar ini. Sampai kapan ? Saling membisu seperti orang tunawicara. Saling tidak peduli seperti orang yg mati suri. Saling bungkam tanpa ada sepatah katapun terlontar

Sabtu, 02 April 2016

20 Alasan Saat Wanita Ditanya "Kenapa Gak Pakek Jilbab" ??

Hai anak Adam, Sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan dan pakaian takwa itulah yang paling baik.’ [Qs. al-A'raaf 26]
Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’ [Qs. al-Ahzab : 59].

Minggu, 27 Maret 2016

Bersamamu, aku bersyukur :)

Tak pernah henti aku mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepadaku. Apapun itu bentuknya, baik masalah, rezeki, ataupun kesehatan yang msh aku rasakan hingga detik ini. 
Berbicara tentang rasa syukur, hingga detik ini aku sangat mensyukuri telah dipertemukan dengan seorang pria yang bahkan kehadirannyapun tak pernah terpikirkan olehku.

Sosok pria yang jauh dari kata sempurna. Jauh dari kata gaul dan kaya raya, tapi sangat amat sederhana dalam perilaku dan juga tutur sapanya. Seorang pria yang mampu membuatku sangat menggilai setiap senyum yang terukir di wajahnya, dan juga mata coklatnya yang mampu membuatku sangat menyukainya. Tak terlalu berlebihan jika aku sangat memujinya, karna ekspektasiku

Ah...

Ah... 
aku memang tak pernah menjadi dewasa dari yang kau kira. 
Memahami baris luka, aku kira itu mudah. 
Tapi tak semudah menerjemahkannya kedalam bahasa yang orang bilang itu patah hati. 
Apa lagi untuk sekedar mengerti, merayu hatiku untuk memahami. 
Mengikhlaskan semuanya. aku rasa tak semudah itu. 
Jelas jelas semuanya terkukung dalam lingkar pikiran, yang kemudian membeku membentuk gumpalan yang kau sebut itu kecewa? 
Maka biarkanlah luka itu membeku dengan sendirinya. 
Agar tak lagi ada darah yang menetes merah tua. 
Agar tak lagi ada kecewa yang tersisa. 
Membeku begitu saja...

Tetap Istiqomah :)

Untuk kita yang sering mengeluh saat badai ujian menerpa dengan lembut di hidup kita. 
Untuk kita yang sering berputus asa menganggap Tuhan tak adil terhadap kita. 
Untuk kita yang sering merasa sedih, merasa tak kuat menghadapi masalah, hingga menangis sendiri ditengah malam yang dingin, sepi menyekuk hati. 
Tanpa di sadari atau tidak, seringkali kita merasa terbebani oleh ujian dan cobaan

Apa yang Harus Aku Lakukan ?

Apa yang harus aku lakukan? 
Aku sangat mengerti dan memahami, pada saat-saat seperti ini. 
Kalian juga tentu pasti paham. 
Saat perasaan sedih itu datang tiba-tiba menyapa, Saat perasaan kecewa itu tiba-tiba menyergap, Saat luka-luka itu tiba-tiba kembali mengelupas, Saat mimpi yang kita bangun dengan kokoh tiba-tiba runtuh, Saat harapan tak lagi sejalan dengan kenyataan, Dan saat-saat lainya yang membuat sakit, sesak rongga dada. 
Hingga putuslah kebahagiaan. 
Pada saat-saat seperti itu, aku bahkan mungkin kalian

Rabu, 23 Maret 2016

SI MUKA LICIK !

Untuk kamu yang sebenarnya sudah sangat muak untuk aku bicarakan. Tolong berhenti mengusik kehidupanku lagi. Berhenti untuk menyangkut pautkan segala urusanmu denganku. Berhenti mengurusi urusan dan kehidupanku ! Dan berhenti memberi rasa iba yang sebenarnya amat sangat tidak aku butuhkan. Berhenti membuatku menjadi seorang pecundang yang hanya dikasihani orang. Sekali lagi aku tekankan, aku amat sangat tidak membutuhkan itu semua !!!

Aku bisa berdiri dengan tuhan, sabar dan tegarku. Tak perlu kau mengumbar-umbar semua masalah dikehiduanku terhadap orang lain, hanya untuk menarik simpati dari orang tersebut. Sungguh, perbuatan konyolmu yang menceritakan apa yang seharusnya tidak kau jadikan sebuah ucapan murahan itu, amat sangat membuatku muak

Sabtu, 02 Januari 2016

Aku Kuat dalam Rapuhku

Ketika kau bertanya apakah ini tentang aku?
Sejenak aku berpikir, tentang apa?
Siapa yang tengah kita bicarakan? Kamu?
Mengapa? Sejenak aku heran atas tanya itu.
Aku tidak miliki ingatan telah berbicara tentangmu.
Aku bertanya tentang apa yang telah aku katakan tentangmu.
Aku tersenyum kala kau sampaikan tentang pikirmu.
Aku kehilangan kata kala kau merasa itu tentang kamu yang sengaja ku buat dalam cerita.
Lalu kau ucapkan maaf atas apa yang pikirmu lukaiku.
Tak kuperlu maaf atas apa yang bukan tentangmu.
Tak usah kuatirkan aku dan rasaku.
Aku tahu tentang apa mauku.
Usah risau tentang harapku. Aku tahu dimana batasku.
Aku bukan pecinta nan jatuh pada siapa saja.
Aku mungkin rapuh dimatamu.
Aku bisa saja tak berdaya atas pesonamu.
Tapi aku kuat dalam lemahku.
Aku tangguh atas yakinku namun aku tetap butuh pundakmu jika lelahku.

Jumat, 01 Januari 2016

Pedih

Aku menatap nona ini dengan prihatin dalam tidur pulasnya, matanya sembab menangisi tuannya. Pundak dan perutku pun masih lembab menampung air mata gadis cantik yang sejak dulu kucintai.
“Tidurlah dengan pulas gadisku, lupakan ia atau luapkan saja rasamu. Aku yakin ia juga mencintaimu,” ucapku tanpa suara diantara kesunyian malam dan gelapnya kamar. Ah andai saja aku bisa mengusap kepalanya

Aku, Kamu, Kita

Kita slalu punya hal-hal yang tidak baik, melakukan kesalahan, perasaan yang tidak seharusnya dan lainnya yang bisa membuat aku sakit-kamu sakit.
Tapi .. Bersama denganmu bukan berarti aku harus dikasihani, pun bersama denganku bukan berarti kamu terpaksa.

Kita hanya sama-sama mencoba tetap hidup.
Satu nafas,
Satu jejak,
Satu naungan. Ya kan ?
Jalan kita selalu terjal,
lurus sedikit sudah terjal lagi..

Cerita Kamu

Andaikan kamu tahu, jika tulisan ini aku tujukan untuk kamu. Aku rasa, kamu akan ingat semua mengenai apa yang pernah kita lakukan bersama. Kamu akan ingat semua tempat yang pernah kita kunjungi bersama. Kamu akan ingat semua rasa yang pernah kita rasakan berdua.

Aku masih mengingat jelas saat pertama kita bertemu. Memori yang tak akan terganti dengan memori lain yang lebih indah. Memori suara tertawa kita yang bahagia. Memori sentuhan kamu yang begitu lembut. Memori aroma tubuh kamu yang entah wangi apa, tetapi aku suka. Dan yang paling aku ingat, memori tiap pelukan yang selalu menenangkan

Dilema Tak Beraturan

Mungkin, karena terlalu mengandalkan logika.
Maka, yang sekalinya tak kutemui jalan keluar, aku lelah sendiri.
Terpuruk pada pojokkan di sudut hitam tanpa cahaya.
Lalu, sudah banyak waktu yang kulewatkan dengan keacuhanku.
Ketika ketidakpedulian membuatku banyak melewatkan banyak hal.
Ada beberapa hal yang tak kusapa, karena diriku yang terlalu sibuk sendiri.
Ada tanggung jawab didepan sana yang sebenarnya sudah menyapaku jauh-jauh hari.
Aku abaikan, aku asyik dengan logika yang ternyata berakhir buntu.
Dalam hitungan hari semuanya sudah akan menuntut.
Tapi, dayaku masih tertinggal dengan sebuah angan yang dilepaskan.
Esok, aku berharap kulihat silauan mentari.
Agar aku benar-benar tersadar, aku terbangun dengan meniti kembali dunia.
Jika perlu caci maki saja aku, agar logika tak beraturan ini pergi menjauh.
Sudah berapa orang yang kukecewakan karena aku terlalu terfokuskan pada seseorang.
Kulupakan sapaan, kulupakan ajakan, sampai kulupakan diriku sendiri.
Jiwaku kacau, ruangan yang kudiami tak kalah kacau dariku.
Ada kata yang mesti kuhafal, ada angka yang mesti kuperhitungkan.
Bukan lagi harus tentang logikaku yang tak beraturan.
Ada hati yang harus kutenangkan, harus kuajak kembali bersandar ke sisi-Nya yang paling tenang.