Kamis, 31 Desember 2015

Terima Kasih untuk 12 bulannya, Tuan.

"Aku baik-baik saja. Aku mampu dan aku kuat." Mungkin kalimat tersebut telah kutanamkan di dalam hatiku sejak kejadian yang tak pernah kuduga akan terjadi tepat di 12 bulan kebersamaan kita. Sebegitu menjengkelkan kah aku dimatamu. Hingga untuk yang kesekian kalinya kau mampu membuat tangisku begitu terisak. 

Dan untuk kesekian kalinya juga kau meninggalkanku tanpa ucap dan kata. Begitu mudahnya kau meninggalkan orang yang kau sebut dengan sayang ?? Aku tahu, egoku telah memuakkanmu. Dan akupun paham, jika selama kebersamaan kita, mungkin aku adalah sosok kekasih terburuk yang pernah tinggal di hatimu. Namun ketahuilah, rasa tulus yang selalu aku beri, lambat laun yang akan membuat

Sabtu, 12 Desember 2015

BELAJAR (MELEPASKAN)

Aku akan berterima kasih kepada semesta, yang dengan berbagai cara telah mempertemukan kita. Membuat aku dan kamu tidak lagi menganggap masing-masing sebagai asing. Membuat namamu terpatri dalam ingatan, seperti akar yang menancap kuat pada tanah. Dalam.

Tapi aku juga tidak akan menyalahkan semesta jika suatu saat nanti, kita berjalan saling memunggungi. Meruntuhkan asa yang sempat kita bangun pada awalnya. Karena dipertemukan denganmu membuatku banyak belajar ; mencintaimu salah satunya.

Dipertemukan denganmu, aku belajar banyak tentang penerimaan. Bahwa menerimamu adalah salah satu bagian paling bermakna dalam sejarah perjalanan hidupku. Bahwa untuk menggandeng tanganmu dan berjalan menuju arah yang tidak berlawanan, aku, hatiku, otakku, seluruhku, harus menerima seluruhmu. Kekurangan dan kelebihanmu.

Tapi aku lupa, ujung akhir dari sebuah pertemuan adalah perpisahan. Pendirianku begitu teguh untuk belajar menerimamu. Hingga aku lupa meluangkan sejenak waktu untuk belajar ; Belajar melepasmu.
Hingga di sinilah sekarang aku. Terjebak di antara ruang gelap bernama rindu. Dikelilingi kabut asa yang menggelapkan mata, bernapas dengan udara namamu yang dingin menyiksa dada.

Sejoli yang disabdakan Tuhan

Duhai engkau yang entah siapa dan dimana..
Untuk saat ini jangankan namamu inisialmu   pun aku masih belum berhak tau.
Aku disini masih menjadi rahasia Tuhan untukmu, pun engkau yang masih dirahasiakanNya untukku.. Dengan ketiadaanmu saat ini, diamku menggenggam bersama rindu yang tak pernah usai. Karena sementara hanya doa yg dapat kulakukan.
Kasih..kau berbeda kau istimewa dimataku, bersamamu saja aku yakin selamanya.. Namun, yakinlah akan janji yang tak pernah diingkariNya. Akan ada masa dimana aku dan kamu menjadi Kita, sejoli yang disabdakan Tuhan.
Kasih, bersabarlah..di sepertiga malamNya perjuangkan & sapalah aku dalam rayuan doa indahmu padaNya. Selagi tak ada hijab utuk sampai ke langitNya.. Dan jika kau telah menemukanku, terimalah diri ini yg tak luput dari segala kekurangan. Karena aku tidak sedang mencari sesuatu yg lengkap, namun yg kucari adalah pelengkap.
Lalu, kita akan berjalan bersama melanjutkan perjalanan dalam balutan tauhid yang sesungguhnya..💕💕

Dari: perempuan yang mencintaimu

Hari-hariku pernah menyedihkan lebih dari mereka tahu, sendirian untuk membangkitkan rasa yang entah seperti apa bentuknya. Bukan sekali ataupun dua kali aku meratapi sakit yang membunuh perlahan, berkali-kali sayang.


Siapapun yang pernah mendengarkan cerita seperti apa aku kemarin, mereka pasti mengasihaniku. Menurutmu apa aku patut dikasihani?

Masa-masa yang menyedihkan sudah banyak aku tuliskan, mungkin semesta juga menertawakan. Aku tidak ingin merapal lelah yang Tuhan berikan, bertemu denganmu membuatku berani menjatuhkan hati setiap hari. Dicintaimu, membuat aku percaya masih ada yang menerima aku apa adanya.

Jika ada kata lebih dari terima kasih, mungkin akan aku katakan kepadamu.
Terima kasih telah menyayangiku dengan begitu hebat, kamu membuatku merasa beruntung.
Terima kasih sudah mencintaiku lebih dari sekedar teman.
Terima kasih banyak sudah dengan rela menemani aku, apa kamu tetap mau menemani setiap hari meski aku masih keras kepala?

Apabila kamu temukan aku yang sedang egois, percayalah rasa sayangku tidak akan berkurang sedikitpun. Kadang aku tidak mengerti diriku sendiri, karena itu aku butuh pengertianmu. Tidak perlu berjanji untuk selalu menyayangiku, tetaplah ada untukku karena aku mencintaimu lebih dari janji.

Senin, 30 November 2015

Terima Kasih Untuk 11 bulannya, Tuan.

Hai,
Pria yang kehadirannya selalu aku rindukan.
Bagaimana kabarmu ??
Tentu baik bukan ??
Kau tak perlu bertanya balik tentang keadaanku. Aku tentu jauh lebih baik darimu.

Hari ini, tepat 11 bulan kebersamaan kita.
Banyak hal yang ingin kusampaikan.
Baik suka, duka, tawa, maupun bahagia.
Jujur, aku

Minggu, 29 November 2015

Ketika Rasa Menjadi Kata

Jenuh
Sudah berjam-jam aku memandang kamu di sini. Iya, hanya memandang. Sebab kamu mengabaikanku, tidak menghargai hadirku. Sedikitpun tidak ada isyarat kamu akan mengajakku bermain.

Kita memang berdua, tapi masing-masing. Kau meminta diperhatikan, tetapi aku juga merasa bahwa aku tidak diinginkan. Berhari-hari kau mengabaikanku. Apa-apa yang kulakukan semua salah.
Di matamu, aku hanya

Senin, 07 September 2015

Untukmu Calon Imamku

Untukmu calon imamku,
Ku tulis kisah ini di malam-malam ku yang panjang
Bagai goresan getar hati dalam rindu yang tertahan.
Untukmu seseorang yang akan menemaniku di masa depan

Kamu...
Siapa kamu?
Siapa namamu?
Dimana kamu berada?
Aku me

Kamis, 09 Juli 2015

HAHAHAHAAHAAA !!!!

Heiii kamu..
Yang semalem untuk kesekian kalinya buat aku kesel.
Yang kesekian kalinya juga bles sms aku sama satu huruf aja "O" .
Kenapa ?? Udah mulai muak ya sama ocehan aku yang gak penting.
Iya aku tau.
Mungkin kamu udah males banget dengerin omelan aku yang masalah nya itu lagi itu lagi.
Hab

Sabtu, 04 Juli 2015

MEREKA BILANG ....

Mereka bilang kerudungku seperti nenek-nenek
padahal rambut sasak mereka seperti daun kering melambai.

Mereka bilang jilbabku ketinggalan zaman
padahal tank-top mereka seperti koteka zaman batu.

Mereka bilang ucap

Selamat hari lahir, untuk yang selalu terasa dekat :)

Selamat ulang tahun, semoga pesan ucapan yang tadi malam aku berikan, adalah ucapan yang pertama kali kamu lihat. Aku hanya ingin di umurmu yang semakin bertambah, kamu semakin tumbuh menjadi pribadi yang semakin dewasa, sabar, kuat, ikhlas, membanggakan kedua orangtua, mengemban tanggung jawabmu sebagai seorang anak, dan mampu menjaga hati perempuan yang sedang bersamamu saat ini, aku.

Hari ini, hari dimana kamu membuka

Selasa, 10 Maret 2015

Ya Allah, harus sampai kapan ?

Sudah kuduga ocehan itu akan terdengar jelas ditelingaku. Ocehan yang memecahkan kesunyian di tengah keheningan malam. Ocehan yang sudah kutahu isinya, kutahu kata-katanya, kutahu intinya. Ocehan yang membuat kepalaku ingin mengeluarkan dan memuntahkan isinya. 

Kenapa harus terjadi lagi Ya Allah ?? Tidak bisakah engkau memberikan kehidupan yang nyaman buat keluargaku ?? Kehidupan bahagia yang pernah aku rasakan sebelum engkau renggut. Apalagi yang salah ?? Terlalu banyakkah dosa yang kami perbuat kepada-Mu ?? Terlalu marahkah Engkau terhadap kami ?? Yang kutahu Engkau maha penyayang lagi maha pemaaf. Dan Engkaulah yang mendengar semua keluhan hambamu ??

Setiap hari aku menadahkan dua tangan lalu meletakkan nya di dekat hati. Berdoa agar Engkau menjabbah doa-doa yang telah kupanjatkan. Doa-doa yang mungkin Engkaupun telah bosan mendengarnya. Kenapa tidak Engkau kabulkan saja doa ku yang satu itu ?? Hiraukan permintaanku yang lain, tapi tolong jabbahlah doa yang sampai berbusa-busa kuucapkan, sampai lelah kupanjatkan, namun tak kunjung Engkau kabulkan.

Berapa lama lagi aku harus menunggu Ya Allah ?? Berapa sakit lagi cobaan yang harus aku lalui ?? Kalau memang menggantikan posisi itu memungkinkan, biarkan aku saja yang menanggung semua, jangan dia. Dia masih terlalu tolol untuk mendapatkan cobaan seberat ini.

Tidakkah Engkau kasihan dan merasa iba pada hambamu yang Engkau berikan cobaan sberat ini ?? Itu semua tidak sebanding dengan umurnya yang masih sangat muda, diumur yang seharusnya ia sedang asyik bermain gadget, tertawa dengan riangnya, menikmati hidup yang seharusnya memang ia nikmati. 

Kalau semua cobaan yang Engkau berikan sebagai pembelajaran karena mungkin dulu dia sering melakukan khilaf, kenapa tidak aku saja Ya Allah ?? Aku juga sering melakukan kekhilafan yang mungkin saja membuat Engkau murka...Jangan dia, dia cuma anak kecil yang baru saja memulai dunia. Maafkan semua kesalahannya Ya Allah, jangan hukum dia seberat ini.

Jujur aku sudah bosan menunggu hari. Menunggu hingga pagi dan mataku terbuka dari tidurku, berharap akan ada keajaiban yang bisa membuat hatiku bahagia. Tapi kenyataan yang terjadi berbanding terbalik dengan ekspektasi yang kuharapkan. Dan itu menyakitkan. Tidakkah Engkau ingin membuat hati hambamu senang ?? Tolong, buat lah hati hambamu yang hina ini bahagia walau hanya kebahagiian kecil Ya Allah.

Pemintaanku tidaklah muluk-muluk. Aku tidak minta menjadi orang yang kaya raya Ya Allah, aku tidak minta harta yang melimpah, aku hanya minta agar keluargaku ini kembali utuh. Agar makanan di rumah selalu habis, karena ada seseorang yang melahap makanan dengan rakusnya melebihi porsi kami semua, agar ada orang yang bisa kuajak bertengkar, aku rindu akan ocehannya yang tidak senang dan sangat membenci mencium aroma "pempek" makanan khas kotaku, aku sangat rindu melihat sapu terbang yang melintasi pintu dan pagar lalu menghantam kepalanya, karena kekesalanku akan kenakalannya. Aku rindu semua momen itu Ya Allah.

Aku yakin Engkau bisa mengabulkan semuanya dalam hitungan detik jika Engkau menghendakinya. Tapi lagi-lagi aku harus dibuat sabar dan menunggu untuk mendapatkan kebahagiaan tersebut. Kenapa harus sabar dan terus menunggu ?? Harus sampai kapan Ya Allah ?? Sampai tubuhnya yang awalnya gemuk sehat tinggal kurus kering seperti orang terkena gizi buruk ??

Aku yakin Engkau mendengar semua doaku. Doa yang slalu kupanjatkan di dalam sujud terakhirku, dan sesudah sholat. Apakah pintu hatiMu tak terketuk mendengarnya ?? Aku yakin Engkau sekarang melihat betapa lancangnya hamba yang memprotes semua keadaan ini. Keadaan yang semuanya terjadi akan kehendak-Mu. Aku hanya kehabisan kata untuk mengungkapkan semuanya Ya Allah. Tolong kuatkanlah hamba, jadikan hamba seperti batu yang tak akan mudah terkikis, yakinkan hamba bahwa semua yang hamba harap selama ini tidak akan ada yang sia-sia. Terutama berikan lah kekuatan lahir batin untukknya Ya Allah. Aku titip dia Ya Allah, lindungi ia slalu dlam lindungan-Mu.

Aku yakin Engkau pun turut prihatin melihat keadaannya. Engkau lihat ? Matanya yang bulat sendu dan tegas, sekarang mulai cembung. Tubuhnya yang besar tinggi gemuk sehat, sekarang bagaikan tengkorak hidup. Aku tidak tega dan amat tidak tahan ketika ia menangis dan mengeluh di dalam telpon, merengek agar segera kembali. Lantas aku bisa apa Ya Allah ?? Air mataku seakan telah kering untuk menangisi hal ini. Untung saja aku tidak menjadi orang gila karena tekanan yang teramat berat.  Aku lelah harus berpura-pura bahagia dan sekan tidak terjadi apa-apa dalam 2 tahun terakhir ini Ya Allah.

Belum lagi ocehan dan adu mulut yang sering terjadi di rumah ini. Yang terus menyalahkan satu sama lain. Apakah mereka tidak tahu atau tidak mau tahu kalau aku sudah muak mendengar ocehan mereka ?? Sudah terlalu sakit kupingku mendengar ocehan yang berujung dengan keluarnya air mata yang mungkin itulah yang bisa melegakan semuanya. Aku paham betul bahwa mereka memiliki beban dan tekanan yang lebih berat daripada yang kurasakan. Mereka jauh lebih sulit untuk menerima semua keadaan yang berbanding terbalik dan bagaikan mimpi ini. 

Ya Allah aku sudah kehabisan cara agar doaku didengar, siapa tahu dengan tulisanku ini  Engkau akan membaca semua yang aku rasakan. Sampai tulisan ini dibuat, mataku tak henti-hentinya mengeluarkan air mata. Tidak cukup kasihan kah Engkau melihatnya ??? Kalau begitu aku hanya ingin tertidur pulas Ya Allah, karena dengan tidur setidaknya aku tidak merasakan beban yang sedang kurasakan. Engkau boleh membangunkanku, jika doa ku telah Engkau dengar, Engkau jabbah, Engkau kabulkan, dan Engkau wujudkan :) Deal ya Ya Allah ..........

Selingkuh ????

Udah berapa lama kalian  pacaran ??? 1,2,3, 4 tahun  atau bahkan lebih ?? Yakin hubungan kalian sehat-sehat aja ?? Yakin pasangan kalian masih tetep setia ?? Yakin gak ada yang beda dalam hubungan kalian ??

Yaaaa, kek topik yang bakal aku bahas ni gaesss... SELINGKUH ??? Pasti kita semua udah gak asing lagi ya sama kalimat satu ini. Kalimat yang mungkin jadi momok yang menakutkan bagi suatu hubungan.

Nah yang aku bingung sihh,,, kok bisa ya perselingkuhan itu terjadi ? Terus penyebabnya tu apa ya ? Mungkin kalian juga bertanya tanya. Nah yanv akan kita  bahas kali ini masih dalam kompleks yang masih pacaran ya,, belum smpe selingkuh yang udah dlem jenjang lebih serius, yaitu yang udah nikah.

Aku sendiri belum pernah ngalamin  hal yg kek beginian, baik yg selingkuh ataupun yg diselingkuhi. Yaaa jangan sampe lah yaa :D Menurut aku pribadi selingkuh sendiri bisa terjadi karna banyak faktor. Salah satunya mungkin kejenuhan dalam suatu hubungan. Kenapa jenuh bisa jadi alasan buat selingkuh ?? Karna kalo seseorang ingin mengakhiri hubungan dengan pasangannya, terlalu banyak pertimbangan yang dia pikirkan, dan alasan terkuat karna dia gamau ngebuat sakit si pasangan tersebut. Jadi, selingkuh mungkin solusi yg tepat buat pasangan yg lagi jenuh ato bosen dlem hubungan yang ia jalani.

Sebenernya seseorang selingkuh bukan karena dia udah gak sayang atau udah gak cinta lagi sama pasangan nya yg lama. Tapi lebih kepada mencari pelarian atau pelampiasan dari kejenuhan dlam hubungan yg sekarang sedang ia jalani. Mungkin saja si selingkuhannya ini jauh lebih baik, perhatian, bisa ngebuat nyaman, dan hal yang gaada di pasangan sebelumnya, ada di selingkuhannya ini. Dari situasi kek gini, menurut aku pribadi sih takutnya yang cuma iseng-iseng nyoba doang, eh malah memang timbul perasaan yang lebih. Kan endingnya jadi ribet -_-

Sebelum berniat untuk selingkuh ada baiknya kita pikirkan dulu secara mateng buat hubungan kita kedepannya. Kek quot yang dibuat bang radit nih

Buat yg lg mikir untuk selingkuh, ingat ini: kamu tertarik padanya karena dia “baru”, 
lambat laun kamu akan sadar pacarmulah yg terbaik.

Emang bener, selingkuh itu kita hanya tertarik pada seseorang yang baru, tapi lambat laun kita akan sadar kalo pacar kita lah yang terbaik. Gak kebayang banget kan, kalo orang yang udah percaya banget sama kita, malah kita khianati demi menuruti ego kita sendiri. Disisi lain, seharusnya kita mikirin dua pihak yang bakalan sakit banget, pacar dan selingkuhan. 

Pacar itu ibarat rumah ternyaman yang selalu kita huni, tempat beristirahat ketika kita lelah. Bukan sekedar tempat berteduh agar kita tidak kebasahan ketika hujan, melainkan melindungi kita dari tetesan air hujan tersebut. Sedangkan selingkuhan, ibarat halte yang dijadikan tempat persinggahan bukan sebagai tujuan. Walaupun melindungi kita dari hujan, tidak menutup kemungkinan kita akan tetap terkena percikan air hujan tersebut.

So, lama atau enggaknya hubungan seseorang ga ngejamin buat dia setia ato gaknya. Gamenutup kemungkinan, pasangan yang udah bertahun tahun pacaran eh ujung-ujungnya salah satu dari pasangan tersebut malah selingkuh. Terus, hubungan yang keliatan nya baik-baik aja adem ayem gitu, kita gapernah tau... Apakah hubungan tersebut justru sedang diambang kehancuran atau malah sengaja gadiliatin supaya gakeliatan rapuhnya.

Balik lagi kediri masing-masing, setiap individu tentu mempunyai pandangan tersendiri bagaimana menyikapi suatu permasalahn di dalam hubungannya. Kalo menurut aku secara pribadi, gak keren banget gara-gara suatu hal yang sepele malah ngebuat kita jadi selingkuh, dan sebenernya secara gak langsung ngebuat ribet diri sendiri.

Problematika dalam suatu hubungan adalah hal yang lumrah terjadi. Pinter-pinter kita aja gimana ngatasinnya. Makanya jangan jadi orang yang gampang nyaman. Alangkah lebih baiknya suatu permasalahan itu dibicarakan baik-baik, dimusyawarakan, dirundingkan, untuk mendapatkan hasil dari kata mufakat :D halah ngomong apasih :D

Lebih baik kita jujur ke pasangan, kita bilang apa yang jadi unek-unek kita selama ini. Biar pasangan juga tau apa yang kurang, apa yang gakita suka. Memang menyakitkan dan berat harus bilang kalo kita udah jenuh atau udah bosen sama hubungan kita, tapi lebih menyakitkan lagi kalo kita selingkuh. Itu sakitnya berkali kali lipat.

So, suatu permasalahan akan menemukan titik terang kalo kita tidak hanya berkutat pada kegelapan. Hubungan yang di ibaratkan sedang gelap, kemungkinan sedang menyiapkan diri untuk lebih terang dan bersinar. Kita sendiri yang harus menemukan titik terang tersebut, bukan justru mencari tempat baru dan meninggalkan tempat yang lama. Ibu kartini aja bilang habis gelap terbitlah terang :D

Jadi intinya, tetep jaga hati jaga kepercayaan yang udah dikasih... Insya allah hubungan bakal baik-baik aja :)


Next time disambung lagii :*

Assalamualaikum :)

Jumat, 06 Maret 2015

Terima kasih untuk Dua bulannya Tuan...

Yeayyy ketemu lagi sama tanggal 1 di bulan Maret. Alhamdulillah...

Heii Tuan...
Hubungan kita udah masuk di bulan kedua nih. Gakerasa ya...
Udah banyak banget hal-hal yang kita laluin. Seneng, sedih, bahagia, marah, nangis semua jadi satu. Udah kek es campur aja :D Tapi, di bulan ke dua ini banyak banget insiden yang ngebuat hubungan kita agak sedikit cekcok. Tapi,

Rabu, 25 Februari 2015

K A N G E N

Bagaimana bisa aku menahan rasa ini...
Bagaimana lagi caraku tuk ungkapkan...
Haruskah aku menutup mata?
Haruskah aku menutup telinga?
Haruskah aku menutup rapat bibirku....
Agar tak bisa memandangmu lagi,
Agar tak bisa mendengar suaramu lagi,
Agar tak bisa menyapamu lagi...
T I D A K.....
Aku tak bisa lakukan itu...
Wajahmu selalu bermain difikiranku.
Suaramu selalu terngiang di kalbuku..
Dan hatiku selalu berusaha memanggilmu.
Dan kamu....
Tahukah kamu sakitnya merindu..
Pedih... perih... tanpa tahu harus berbuat apa.
Tak tahu harus dibuang kemana,
Hanya bisa disimpan dan terus disimpan,
Hingga penuh menyesak di dada,
Dan merubahnya menjadi airmata.
Hanya bisa berharap dan memohon...
Hadirmu sebagai pengobat rinduku,
Meski hanya sepatah kata...
Hanya sebaris aksara.
Sayaaang...
Jangan siksa aku dengan rindu ini,
Tak kan mampu aku bertahan tanpamu.
Tanpa sapamu... tanpa aksaramu...
Dan tanpa hadirmu....
Semua tentangmu terlanjur melekat erat di jiwaku.
Tertanam kuat di hatiku...
Dan takkan bisa tergantikan.
Sayaang...
Jangan kau ragukan rasaku ini,
Yang tulus untukmu...
Meski ku tahu kamu tak dpt aku miliki sepenuhnya.
Sayangku... cintaku... rinduku untukmu.
Dan hatiku adalah milikmu.
Sayaang... aku kangen kamu.

Maafkan aku yang terlalu mencintaimu...

Cemburu yang merangkai hati,
Membuat diri ini tiada berdaya lagi.
Hanya mampu tuk bertahan,
Dalam satu rasa... percaya...
Walaupun sakit,
Yakin mampu menghadapinya.
Maaf...
Bukan maksud tuk mengekangmu,
Bukan niat tuk membatasimu,
Dengan rasa cemburuku ini.
Hanya ingin kamu tahu,
Aku mencintaimu,
Aku menyayangimu,
Dan aku tak ingin kehilanganmu.
Mungkin memang ada baiknya,
Untukku membiarkanmu....
Berada dalam ketenangan,
Tanpa terbebani cemburuku.
Dan aku....
Akan selalu menunggumu disini,
Dengan segala resahku...
Tanpa hadirmu...
Tanpa sapamu...
Dan tanpa aksaramu.
Maafkan aku yang terlalu mencintaimu....

Untuk sebuah nama... (Masih buatmu)

Terkadang aku merasa sendiri di dunia ini,
Terkadang aku merasa terasing di bumiku sendiri,
Terkadang aku merasa diacuhkan oleh mereka,
Terkadang aku merasa disisihkan olehnya...
Dan itu sering kurasakan,
Tanpa pernah aku mengerti apa salahku,
Tanpa pernah aku sadari apa dosaku,
Tanpa pernah aku ketahui sebabnya...

Jika memang aku sudah tiada arti,
Katakan saja... jujurlah...
Jika memang aku sudah tiada di hatimu,
Ungkapkan skarang jangan tunda sampai nanti...
Aku mengerti cinta tak harus memiliki,
Tapi haruskah aku tersiksa begini..

Cintaku yang terlalu besar padamu,
Sayangku yang begitu dalam buatmu,
Semua rasa itu membelenggu hatiku,
Membutakan fikiranku..
Yang terlintas hanya kamu dan selalu kamu...
Aku dibutakan oleh kerinduanku padamu,
Jiwaku tertutup oleh rasa sayangku padamu,
Hatiku telah dipenuhi rasa cinta padamu.
Dan itu tak pernah pudar oleh waktu...

Didalam kesendirianku ,masih ada kenangan tentangmu.
Didalam keterasinganku, masih ada bayanganmu.
Disaat aku diacuhkan, ada sayangku padamu yang menemani.
Disaat aku merasa disisihkan olehmu,
Masih ada rasa cintaku padamu yang menguatkanku...
Kucoba untuk tetap bertahan disini,
Bertahan untuk mengerti dirimu,
Bertahan untuk memahami sikapmu,
Bertahan untuk cita cintaku,,, yaitu kamu...

Aku tak bisa memaksakan rasaku,
bila memang kamu sudah tidak menginginkan lagi.
Aku tak bisa terus mengejarmu,
Bila memang kamu tak menyukaiku.
Aku tak bisa terus mencoba masuk ke hatimu,
Bila memang sudah ada orang lain yang mengisinya...
Tapi yang harus kamu tahu...
Aku tetap pada rasaku,
tetap mencintaimu, menyayangimu, merindukanmu...
Apapun perlakuanmu padaku,
Bagaimanapun sikapmu kepadaku.
Karena aku mencintaimu dengan tulus,
Karena aku menyayangimu dengan ikhlas,
Bukan tanpa makna, bukan tanpa arti, bukan rekayasa...
Suci dari dalam hatiku...

Maaf...
Bukan maksudku meragukanmu...
Aku hanya mengungkapkan semua rasaku,
Untuk kamu pahami, untuk kamu mengerti.
Dan....yang harus kamu tahu,
Dari waktu kemarin, sampai detik ini hingga kapanpun,
Aku masih mencintaimu...
Aku masih menyayangimu...
Aku masih merindukanmu...
Aku masih membutuhkanmu...
Hanya kamu.. bukan orang lain.
Kuungkapkan semua ini untukmu...
Untukmu yang selalu ada dihati dan jiwaku,
Untuk sebuah nama yang selalu terukir di nuraniku,
Untukmu...
Terimakasih......

HEBATNYA CINTA

Pernahkan kamu merasakan, bahwa kamu mencintai seseorang
meski kamu tahu ia tak sendiri lagi?
Dan meski kamu tahu cintamu takkan berbalas,
tapi kamu tetap mencintainya?
Pernahkan kamu merasakan, bahwa kamu sanggup melakukan apa saja
demi seseorang yang kamu cintai meski kamu tahu, ia takkan pernah peduli? Ataupun ia peduli dan mengerti tapi ia tetap pergi?
Pernahkan kamu merasakan Hebatnya Cinta?
tersenyum kala terluka, menangis kala bahagia,
bersedih kala bersama, tertawa kala berpisah?
Aku pernah tersenyum meski kuterluka,
karena kuyakin Allah tak menjadikannya untukku
Dan aku pernah menangis kala bahagia,
karena ku takut kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu saja
Aku pernah bersedih kala bersamanya,
karena ku takut aku akan kehilangan dia suatu saat nanti
Dan aku juga pernah tertawa saat berpisah dengannya,
karena sekali lagi “cinta tak harus memiliki”
dan aku yakin Allah telah menyiapkan cinta yang lain untukku
Aku tetap bisa mencintainya, meski ia tak dapat kurengkuh dalam pelukanku,
karena memang cinta ada dalam jiwa, bukan dalam raga.

Sabtu, 21 Februari 2015

Terima Kasih untuk satu bulan nya Tuan :)

Hai Tuan......
Gak nyangka ya ketemu di tanggal satu lagi :) Tanggal satu di bulan kemarin saat kamu nyatain perasaan kamu ke aku... Gakerasa udah satu bulan hubungan kita. Udah banyak Haha Hihian bareng sampe sakit perut. Ngalayy bareng, seruseruan bareng, pokoknya gaada aktivitas yang kita lakuin berdua yang gak buat kita ketawa. 

Kalo flashback di satuu bulan kemarin, udah banyak banget hal yang kita lewatin. Oh iya tanggal 11 Januari yang harus paling di inget, kamu taulah pasti. Kalo gatau, aku ngambek niih :/ Yaudah dehh, aku tau kamu pasti gainget, iya kan ?? Di tanggal itu
, kali pertamanya aku ngenalin kamu ke orang tua aku :) Seneng ?? Pastilah, seneng banget :) 

Kamu tau ga ??
Apa yang lebih aku inget dibanding tanggal 11 ?? Iyaa bener... Pas kita bisa sholat berjamaah. Disaat kamu jadi imam didepanku, dan aku makmum di belakangmu. Jujur saja, selama menjalin hubungan dengan pria di masalalu, aku gapernah ngalamin hal kek begini. Kamu yang pertama,, dan insya allah yang terakhir juga akan jadi imam di waktu kita sholat. Semoga ya :) Aamiin.

Terima kasih banyak Tuan.......
Aku berharap semoga hubungan kita gakhanya di satu, dua atau tiga bulan aja. Aku harap kamu yang akan menetap selamanya dihatiku. Aku udah capek, harus ngerasain sakit hati yang disebabkan oleh patah hati. Udah capek harus memprediksi mana hati yang baik dan tidak untukku. Aku yakin kamulah bahagiaku. Kamulah jawaban atas doaku selama ini. Doa disaat aku sedang mempertanyakan semuanya. Mempertanyakan apakah cinta harus selalu berakhir dengan sebuah kebencian ? Apakah semua pria tercipta hanya untuk menyakiti wanita yang jelas-jelas ia bilang cinta ?? dan apakah aku harus merasakan sakit tersebut sendirian ???

Taukah kamu Tuan.......
Aku rasa jawaban dari pertanyaanku tidak lah benar. Tidak semua pria seperti yang aku pikirkan. Aku rasa kamu berbeda dari kebanyakan pria. Kamu begitu memahamiku. Kamu yang mengulurkan tangan ketika aku terjatuh ke dalam jurang kesedihan. Uluran tanganmu itulah yang berhasil menarikku untuk naik keatas, melihat indahnya dunia yang penuh warna, juga cinta.

Taukah kamu Tuan.......
Kamu yang berhasil mengukir senyum indah di wajahku, senyum yang semulanya hanya senyum yang tak mengandung arti. Kamu yang berhasil membuatku tertawa terbahak-bahak karena kelakuan konyol mu itu, hal-hal jayus mu itu, tapi bisa membuatku tertawa seakan hidup ini tak ada beban. Tertawa yang semulanya hanya untuk menutupi kesedihanku agar orang lain tak mengetahuinya...

Tuan.......
Kurasa sekarang aku benar-benar menggilaimu. Aku sungguh takut jika suatu saat nanti, senyum dan tawaku terenggut kembali oleh kesedihan, dan kesedihan itu penyebabnya adalah kamu. Aku takut, jika suatu saat nanti, kau akan tergoda oleh indahnya dunia yang akan membuatmu buta, lantas pergi meninggalkanku begitu saja. Membuatku terpuruk dalam badai yang begitu besar. Aku takut kamu sedang berusaha menerbangkanku dengan sayapmu, lalu kelak di atas langit sana, kamu biarkan aku mengepakkan sayapku sendiri yang masih kecil dan tak tahu caranya menggerakan udara di sekitar sayap-sayap kecilku. Aku takut semua hal sedih itu terjadi justru di saat aku sedang sangat tak ingin kehilanganmu, Tuan. Sungguh aku begitu takut, Tuan...

Tuan ingin sekali aku mengetahui perasaanmu...
Kamu boleh menyalahkan aku, untuk segala sifat egoisku, pertengkaran yang ajaib, rindu yang memberontak, kangen yang menjengkelkan, serta hal-hal magis lain yang selalu membuatmu berpikir aku ini perempuan yang berbeda. Katakan saja kalau aku ini gila nomor satu, karena selalu ingin tahu kabarmu, selalu ingin menemuimu, selalu ingin merindukanmu habis-habisan. Anggaplah aku ini pasien sakit jiwa yang menanti obat penenang, dan kamulah si obat penenang yang selalu hilang ketika aku membutuhkanmu.

Anggaplah aku ini halte, Tuan.... 
Dan kamu adalah bus yang berlalu-lalang, datang dan pergi, singgah dan menetap untuk mencari-cari keuntungan yang bisa kamu dapatkan. Katakan saja aku ini payung, yang hanya kamu buka ketika cuaca terlihat mendung, yang rela membasahi tubuhnya demi membuat tubuhmu kering. 

Bayangkan saja aku ini gadis kecil yang tak tahu apa-apa Tuan.....
Yang melihat pria sederhana dan humoris, pria yang setiap selesai bertemu selalu memunculkan harapan baru, pria yang hadirnya selalu ia rindukan, pria yang aroma tubuhnya selalu menimbulkan perasaan kangen, pria yang bisa membuat ia lupa akan kesedihan, pria yang selalu membuat ia tertawa, pria yang entah bagaimana bisa membuat gadis itu takut pada rasa kehilangan..

Aku sedang ada di titik sangat mencintaimu dan aku tak ingin kisah-kisah lama yang terjadi padaku harus terulang lagi dalam kisah baru kita. Aku sedang dalam keadaan sangat menggilaimu dan aku ingin terus gila, ingin terus sakit jiwa, agar tanpa rasa terpaksa kamu berjalan menghampiriku, dan bersedia menjadi obat penenangku.

Semoga semua ketakutanku ini tak akan menjadi nyata ,Tuan....
Teruslah berjanji dalam setiamu, cintamu, juga perasaanmu kepadaku. Aku begitu beruntung telah mendapatkan pria yang sabarnya limited sepertimu.. Pria yang mungkin Allah kirimkan untuk membimbing ku menuju indah surga-Nya. Aku tak ingin orang lain merenggut kebahagiaan yang saat ini sedang kurasakan. Aku sangat berharap hubungan ini, akan menjadi kisah yang sangat indah jika kuceritakan pada anak cucu kita kelak. Betapa perkenalan kita yang awalnya kuanggap biiasa, akan membuatku begitu mencintaimu seperti ini, begitu menggilaimu. 

Tak ada alasan untukku mencintaimu, Tuan....
Aku hanya ingin kita bersama sampai kamu terbatuk-batuk di ruang tamu, dan aku tergopoh-gopoh membawakan obat batuk untukmu. Aku harap kita bisa terus menyatu seperti ini sampai kamu tak mampu lagi mengintip matahari di luar jendela dan hanya bisa memelukku erat ketika bangun di pagi hari. Aku hanya ingin perasaan ini terus bertahan sampai kata "aku mencintaimu" terucap saat kau mengecup nisanku atau sebaliknya, aku yang mengecup nisanmu.

Bila di depan nanti
Banyak cobaan untuk kisah cinta kita
jangan cepat menyerah
Kau punya aku, ku punya kamu, selamanya kan begitu

Terima Kasih banyak Tuan.... Cinta ini akan selalu untukmu....


Dari seorang wanita
yang kini menemukan kebahagiaanya kembali.
Terimakasih banyak Tuan  :)

K A M U . . .

Aku adalah seorang jomblowati yang hobbi bergalau ria lewat tulisan. Aku penyendiri dan tak terlalu nyaman dengan keramaian. Hari-hariku begitu basi. Aktivitasku berjalan cukup monoton. Hingga suatu ketika kularikan perasaan sepiku ke sebuah dunia yang tak benar-benar nyata.

Aku menikmati perkenalanku selama di dunia maya bersama dengan banyak orang. Di dunia yang serba tak terbatas itu, aku bisa jadi siapapun yang ku mau. Aku bisa bergonta ganti topeng

K E T I K A

Mereka yang berjuang walau kesakitan
Sesuatu yang dipersatukan Tuhan tak dapat dipisahkan manusia. Seringkali kita menyebutnya jodoh. Ketika berlari, selalu tertuju ke arah yang sama. Ketika mencoba untuk pergi, selalu kembali ke jalan yang sama. Semua berputar dan berotasi, konsep jodoh sendiri semakin tereksplorasi. Katanya, jodoh berarti memiliki banyak kesamaan. Katanya, jodoh berkaitan dengan hilangnya perbedaan. Dan katanya lagi, jodoh adalah soal memiliki seutuhnya. Jika itulah yang berarti jodoh, lantas bagaimana mereka yang jelas-jelas berbeda?

Jatuh cinta menimbulkan banyak rasa juga tanya. Ada yang bertemu, begitu mudah jatuh cinta, lalu kemudian memiliki. Ada yang tak sengaja bertemu, menjalin persahabatan, lalu saling mencintai. Ada lagi yang tak pernah rencanakan apapun, tapi tiba-tiba jatuh cinta, namun terhalang untuk memiliki— karena perbedaan agama.

Pernahkan kita melirik sedikit pada jiwa-jiwa yang jatuh cinta walau berbeda? Seberapa besarkah perjuangan yang mereka lakukan hanya untuk merasakan jatuh cinta layaknya pasangan normal lainnya? Mereka kadang terpojokkan, oleh perbedaan yang katanya sulit disatukan norma agama... sesuatu yang sudah menjadi patokan dan tak mampu lagi ditawar. Mereka berbeda tapi masih berjuang, mereka temukan banyak luka tapi berusaha tak terlihat kesakitan.

Ketika yang lain sibuk mencumbu tanpa pernah mengerti arti cinta yang sesungguhnya, mereka sibuk mengeja dan merapal doa yang sama; meskipun diucapkan dengan bahasa yang berbeda. Dalam setiap sujud, dalam setiap lipatan tangan, dalam setiap sentuhan Al-Quran, dan dalam setiap sentuhan Alkitab— mereka saling mendoakan, meskipun tahu segalanya tak memungkinkan.

Segalanya terlewati dengan cara yang berbeda, apakah salah mereka? Hingga dunia menatap mereka layaknya penjahat kecil yang pasti bersalah dan tak berhak untuk membela diri. Apa salah mereka, jika mereka sama-sama mengenal Tuhan walaupun memanggilNya dengan panggilan berbeda?

Jika Tuhan inginkan sebuah penyatuan, mengapa Dia ciptakan perbedaan? Apa gunanya cinta dan Bhinneka Tungga Ika jika semua hanya abadi dalam ucapan bibir semata ??

8 Tips Mengobati Sakit Hati Karena Putus Cinta

Pernahkah Kamu mengalami sakit hati yang mendalam akibat cinta yang kandas ditengah jalan, atau cinta Kamu bertepuk sebelah tangan? Hal itu wajar memang wajar dialami oleh wanita. wanita adalah makhluk yang mengedepankan perasaan dibanding dengan logika. Wah... kalau sudah sakit hati, kita menjadi tidak selera melakukan aktivitas harian. Ini bisa berbahaya Ladies. Untuk itu, yuk kita simak tentang cara mengatasi sakit hati karena cinta.

1. Putus Kontak Sementara
Kamu harus memutuskan komunikasi untuk beberapa lama. Mungkin hal ini berat bagi anda. namun, jika anda masih terus menghubungi dan bertemu dengannya, Kamu malah tidak akan bisa move on darinya. Kamu akan terus terbayang-bayang jika tetap saja masih menghubunginya. Jadi, untuk sementara jangan menghubunginya sedikitpun untuk membuat hati Kamu lebih tenang dan bisa bangkit dari keterpurukan.

2. Menangislah Keluarkan Keluh Kesahmu
Jika menangis dapat membuat perasaan Kamu menjadi lebih lega, menangislah sekeras Kamu mau. Biasanya, setelah puas menangis hati akan merasa plong. Dan Kamu akan belajar memperbaiki kekurangan Kamu untuk menjalin hubungan selanjutnya. jadi, Kamu jangan malu ya Ladies kalau memang mau menangis, ya menangislah.

3. Sibukkan diri Kamu
Jangan terus memikirkan dia yang sudah mengkhianati cinta Kamu. Cobalah menyibukkan diri dengan hal – hal yang Kamu sukai. Kamu bisa belajar memasak, menonton film, berkebun atau hal lain yang bisa membuat pikiran kamu tidak terpacu padanya. Sehingga dikit demi sedikit Kamu akan lupa pada Dia yang telah membuatmu sakit hati.

4. Curhat Dengan Sahabat Dekat
Curhatlah kepada sahabat dekat Kamu. Biarkan uneg – uneg Kamu keluar semua. Sahabat kita pasti akan mengerti apa yang kamu rasakan. Bahkan, mereka akan dengan senang hati menghibur Kamu agar tidak terus memikirkan lelaki yang tidak penting. Dengan begitu, saya yakin kamu akan merasa lebih lega dan nyaman.

5. Menyanyilah Sesuka hatimu
Menurut psikolog, menyanyi adalah kegiatan yang dapat membuat stress menjadi hilang. Menyanyilah lagu yang membuat anda menjadi semangat. Jangan justru menyanyikan lagu – lagu bertema patah hati. dengan begitu, pikiran Kamu akan lebih terbuka untuk segera melupakannya.

6. Curahkan Isi Hati Dengan Menulis
Tulislah apa yang kamu rasakan disebuah kertas. Jika Kamu kreatif, Kamu bisa menuliskannya dalam bentuk puisi. Puisi tersebut bisa anda manfaatkan untu mengikuti lomba naskah puisi yang akhir – akhir ini banyak diselenggarakan. Jadi, selain bisa membuat hati lebih plong, puisi bisa bermanfaat juga untuk diikutkan ke lomba.

7. Berliburlah Ke Tempat Yang Menyenangkan
Pergilah berlibur bersama teman atau keluarga Kamu. Kamu juga harus pandai memilih tempat liburan. Jangan memilih tempat berlibur yang pernah Kamu kunjungi bersama sang mantan. Karena, hal itu justru akan membuat kalian teringat padanya. Jadi, pilihlah tempat wisata yang belum pernah kalian kunjungi agar bisa menambah wawasan baru.

8. Berikan Rasa Terima Kasih Sama Mantan Kamu
Walaupun Kamu sudah dibikin sakit hati sama mantan, ada baiknya kamu tetap mengingat kebaikan yang telah dilakukan mantanmu, ucapkanlah terima kasih dan lakukan hal itu agar hati kamu sedikit lebih tenang, sehingga rasa kebencian Kamu sama mantan akan terasa berkurang, dan anggaplah bahwa kejadian ini tidak pernah terjadi, agar tidak memperpanjang rasa sakit hati Kamu, yang ada kalau Kita terus-terusan sakit hati hanya akan membuat mantan besar kepala dan sombong, maka itu Kita buktikan bahwa Kita bisa move on dengan mudah.

Itulah delapan tips menghilangkan sakit hati akibat putus cinta. Jangan berlarut – larut dalam kesedihan. Bangkitlah untuk memulai hal baru kawan.. Ok sekian dulu ya… Assalamualaikum :)

Jumat, 20 Februari 2015

Mantan Bermulut Besar

Sudahlah, jangan jelaskan alasan yang tak bisa lagi kupercaya. Jangan berikan jawaban yang tak akan mampu membuatku yakin. Berhentilah membuatku merasa mengasihanimu. Aku sudah kehilangan rasa, terhadapmu, juga terhadap kita yang dulu. Ceritamu hanyalah rekaan fiksi yang berantakan dalam setiap alurnya. Segala alasanmu hanyalah berita infotainment yang tidak aktual. Plotmu saat berbohong sangat berantakan, Sayang. Cacat di sana sini, berlubang di bagian kanan kiri, kurang sempurna di semua sisi. Bagaimana aku bisa memercayai? Pembohong kelas teri.

Haruskah aku bercerita lagi, tentang kebohonganmu yang berusaha kutolerir setengah mati? Tentang janji manismu yang tak pernah kautepati? Tentang mimpi-mimpi yang kauhancurkan sendiri? Bercerminlah wahai kamu yang merasa paling sempurna, siapakah dirimu yang berani berkata dan berucap dengan sok bijaksana? Berjanji seenak jidat, lalu mengikari dengan mudah. Lucu, kamu ini pembohong yang tak punya ingatan yang tajam. Pembual bermulut besar, berhentilah membuat jengah, kamu semakin membuatku lelah.

Tadi, kamu menghubungi, lagi. Seperti biasa, seakan-akan kautak punya kesalahan. Kemudian, kamu bercerita. Iya, tentang hal yang sama, K-E-B-O-H-O-N-G-A-N-M-U. Kali ini bahkan lebih parah, lebih tak tentu arah, anehnya aku masih ingin menyediakan telinga. Kenapa? Aku kasihan padamu. Ternyata, selama kutinggalkan dan kuberi kesempatan, kaumasih saja sama, tak berubah sedikitpun. Bahkan, aku cukup terbelalak, mengetahui hobimu yang tetap saja sama, berbohong untuk menarik perhatianku. Mungkin, kauberpikir aku masih orang yang sama, orang yang bebas kaudongengkan setiap hari, dengan dongeng seribu satu malammu yang terdengar sempurna tapi bohong semua.

Kamu tak berbeda, Sayang. Tak ada yang berbeda. Seberapa frustasikah kamu hingga kehilangan cara untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang lagi? Dengan waktu singkat, dengan berlari tak pasti, kamu sibuk mencari pengganti. Dekati si ini, lalu dekati si itu. Berkenalan dengan si ini, lalu berkenalan dengan si itu. Kamu semakin membabi buta, hingga pada akhirnya, dengan sangat terpaksa dan terdesak, kamu memilih dia. Pacar barumu yang sama mengenaskannya denganmu.


Iya, aku tahu, tanpa kaujelaskan pun aku mengerti. Dia adalah pilihanmu yang terbaru, dan yang paling buruk setelah terlalu tersakiti oleh pengabaianku. Kamu seperti kehilangan cara untuk menemukan seseorang yang pas, bagaimana mungkin kaubisa menemukan yang pantas, ketika sikapmu selalu saja keras? Aku mengasihani dia, juga mengasihanimu, dan mengasihani kalian. Tentu saja, kamu dan dia seperti keledai yang tak pernah hapal jalan pulang. Berbelok, berputar arah, berlari, berjalan, terhenti, saling berbenturan dalam kebingungan. Bahkan dalam kebobrokan, kamu dan dia masih berusaha terlihat baik-baik saja. Pasangan sempurna, pandai bermain sandiwara.

Ceritakan padaku, apa yang sudah kaudapatkan dari dia? Biarkan aku tertawa untuk beberapa lama. Tak penting, yang kutahu, kamu sudah mendapatkan penggantiku dan seharusnya kamu tak lagi mengejarku. Nyatanya? Kamu masih terlalu lemah untuk menghancurkan kenangan kita. Iya, Sayang. Berhentilah menggelitik telingaku dengan gombalanmu. Aku paham, jika saat kita berpisah namun kamu masih sering berlari ke arahku, berarti kamu belum benar-benar mengikhlaskan kepergianku.

Kapankah kaumengikhlaskanku, Sayang? Tidakkah kamu muak dengan amarah yang selalu membuncah? Tidakkah kaubosan dengan nasehat-nasehat yang selalu kulontarkan ketika berbicara panjang lebar denganmu? Mengapa kaumasih saja kembali dan mengejar bayanganku? Aku lelah diikuti oleh seseorang yang bermulut besar sepertimu. Aku tak berani membayangkan, sebodoh apakah diriku ketika dulu bisa begitu mudah menerimamu?

Jadi, Sayang, dengarkan. Aku sudah mulai pusing dan lelah dengan gangguan yang kauciptakan. Berhentilah menghubungiku dan membohongiku, ingatlah statusmu, juga kekasih barumu. Tak mengertikah kamu, si bodoh itu, pacar barumu begitu mudah memercayai kebohonganmu? Tak pahamkah kamu rasa sakit yang akan ia rasakan ketika tahu mulutmu hanya penuh dengan racun yang manis sesaat? Berhentilah menyakiti siapapun yang ada di sekelilingmu, mereka memberi kesempatanmu untuk berubah, jika kautak kunjung berbeda, jangan salahkah dunia saat kaukesepian dan selalu merasa sendirian.

Berbahagialah dengan pilihanmu, Sayang. Bersukacitalah dengan kekasih barumu yang tak berbeda jauh denganmu. Mungkin saja, dia juga bermulut besar sepertimu. Mungkin juga, dia senang bercerita tentang janji dan khayalan yang terlampau membosankan. Iya, dia pasti tak berbeda jauh denganmu, karena kalian terlihat begitu serasi, sempurna. Dan, sekarang kamu tahu, soal kalian terlihat sempurna itu, aku hanya bercanda.

Tenanglah, aku tidak akan membuka kedok topengmu. Aku tidak akan bercerita pada banyak orang tentang kamu yang selalu mengaku sakit ini itu agar minta diperhatikan. Aku tidak akan mencibir sikap burukmu yang selalu membanggakan prestasi yang sebenarnya tak pernah kamu capai. Percayalah padaku, aku pandai menyimpan rahasia, bukan seperti kamu yang bermulut besar. Si pengubah cerita yang membuat cerita lebih  berbeda. Si pengarang cerita yang benar-benar mengarang kejadian dan peristiwa fakta. Padahal, kalau dipikir-pikir, apa untungnya menceritakan hal-hal bodoh yang hanya membuat seseorang tertawa terpingkal-pingkal? Orang-orang di sekitarmu sudah sangat muak, Sayang. Mereka mulai menjauhimu namun kaumasih tak sadar juga. Hey, lihatlah! Siapa yang ada di sampingmu? Pacar barumu? Yang mungkin saja, suatu hari, akan menikammu, lebih berdarah dan juga lebih menghasilkan luka.

Aku tidak akan bercerita keburukanmu pada pacar barumu. Aku berbeda denganmu yang suka menyeret seseorang untuk membenci orang yang kaubenci. Aku tidak sama sepertimu yang suka menghasut seseorang dengan cerita palsu agar ia ikut terbodohi oleh omong kosongmu. Aku bukan orang yang senang menjelek-jelekan kamu, Sayang. Aku berbeda denganmu, sungguh.

Maka, biarkanlah pacar barumu tahu seberapa mengenaskannya kamu setelah dia menjalani yang dulu ia yakini. Maka, biarkanlah kekasih barumu memahami sendiri, bahwa kamu bukan sosok yang pantas dicintai. Akan ada waktunya dia tahu, kauhanya seseorang yang pandai merayu juga pandai membuat cerita lugu. Akan tiba waktunya dia tersakiti oleh sikapmu, dan menangis terpojok, menyesali pilihan yang sempat ia percayai. Akan ada saatnya dia mengerti,  kamu hanyalah si mulut besar yang tak pernah paham arti dicintai dan mencintai.

Berhenti hubungi aku, atau kubunuh semua harapanmu!



GORESAN HATI

Malam ini kumenangis tanpa suara
Merenungkan diri di sudut ruangan
Gelap menyendiri tanpa ada teman
Sunyi menerpa menemani sepinya malam

Aku berfikir,
Kenapa tidak kuteriakkan saja semua amaraku ?
Kenapa tidak kutunjukkan saja semua rasa jengkelku ?
Memendamnya dan menangis sendiri itu tidak enak !

Kadang aku ingin tertawa dengan segala kebodohanku
Kadang aku juga benci dengan segala rasa sabarku
Saat kubiarkan mereka mengabaikanku
Saat kubiarkan mereka menginjak injak diriku...

Mereka memanfaatkanku layaknya boneka
Sebuah benda yang akan selalu tersenyum dan takkan menangis
Benda mati yang selalu menjadi penghibur mereka
Dan akan dibuang setelah mereka merasa tak memerlukannya lagi...

Temankah itu ???
Kekasihkah itu ???
Kata-kata itu membuatku tertawa terpingkal-pingkal
Bisaa-bisanya mereka mengaku orang terdekatku

Padahal mereka hanya memanfaatkanku
Mereka hanya mengganggu hidupku
Mereka menghancurkan apa yang sudah kubangun selama ini
Kemudian membuatku merasa bersalaah karena telah memarahi mereka...

Aku benci !!!
Aku ingin didengarkan
Aku bukan hanya ingin mendengarkan
Perlukah aku berteriak di depan telinga mereka ???

Aku tepat berada disini
Disamping mereka
Tapi mereka sama sekali tidak ingin menggenggam tanganku
Ketika kesedihan menghantam mentalku !!!

Haruskah aku peduli pada mereka ?
Haruskah aku tersenyum pada mereka ?
Mengucapkan tolakan dengan lembut
Lalu berkata “Aku baik-baik saja” !

Pembohong !!!
Mereka membuatku menjadi seorang pembohong
Mereka menuntutku untuk menjadi budak mereka
Dan mereka sama sekali tidak mengerti bahwa hatiku menjerit sakit ...

Aku mencoba untuk menjadi yang terbaik
Aku mencoba untuk menjadi berguna
Aku mencoba segalanya
Namun kenapa aku selalu mendapat tatapan penuh kecewa itu ???

Ingin kuteriakkkan segala rasa benci dalam hatiku
Akan kukatakan betapa perihnya hatiku saat ini
Tapi kenapa ?
Akku sama sekali tidak bisa !

Lemah !
Pengecut !
Sama sekali tidak bisa diharapkan
Inikah akhir dari seorang pemimpi yang baru bangkit ?

Padahal baru saja kusugesti diriku untuk berdiri
Memantrai diri agar kembali berjalan
Mengusir pikiran bahwa setiap kujejakkan kakiku disana,
Aku akan semakin terluka lagi dan lagi ...

Aku tidak tahu..
Aku tidak mengerti
Mengapa semuanya terjadi atas kehendak mereka
Dan aku sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa ...

Dalam curamnya jurang
Tempatku jatuh berkali-kali
Aku selalu mencoba meraih tali setipis jaring laba-laba
Juga setitik cahaya yang menuntun jalanku untuk kembali

Aku berhasil ...
Aku bisa naik ke atas
Perjuanganku berakhir bahagia
Bahagia sampai mereka mendorongku kembali ke bawah !!!

Aku hancur !
Aku terluka !
Tidak tahukah mereka betapa sulitnya bangkit itu ?
Tidak tahukah mereka seberapa susahnya meraih jaring itu ??

Mereka kembali mencoba menginjakku
Kembali mencoba menggangguku
Padahal mereka tahu aku sedang terpuruk
Namun mereka mengacuhkanku bagaikan debu !

Lucu !
Lucu sekali !
Mereka benar-benar brengsek dan membuatku tertawa keras !
Aku tidak akan pernah menyangka mereka akan lampiaskan semuanya kepadaku ...

Semua yang mereka dapatkan,
Harusnya menjadi milikku !
Segala yang mereka raih,
Harusnya menjadi kebanggaanku !

Tuhan,
Apa yang harus aku lakukan ?
Aku tidak sanggup
Aku tidak kuat lagi !

Tali kesabaranku telah mencapai ujungnya...
Tak dapat lagi kupendam
Tak dapat lagi kusimpan
Segala eksistensi benci dan amarah dalam hati

Namun aku takut,
Aku tidak ingin sendirian ...
Aku tahu rasanya kesepian ...
Dan itu benar-benar menyakitkan

Haruskah kuhancurkan diriku secara perlahan lagi ?
Haruskah kukikis segala harga diriku demi tidak sendirian ?
Aku bertanya pada hatiku yang tergores dalam ...
Mungkin aku harus kembali mencoba ... 

Untuk "Mainan Lama" yang Telah Menemukan "Pemilik Baru"


Kudengar kautelah bahagia bersama pilihanmu. Bahagia bersama pilihanmu? Apakah kamu tidak mendapat kebahagiaan bersamaku? Dan... katanya lagi, kamu telah menemukan dirimu dan duniamu bersama dalam diri kekasih barumu. Betulahkah? Memangnya kalau bersamaku kautidak mendapatkan kedua hal itu?

Aku masih ingat bagaimana kita berusaha untuk saling mengucap kata pisah dan berusaha saling melupakan. Aku tak butuh waktu lama untuk menghempaskan dan membunuh penjahat bodoh seperti kamu. Tapi... kamu? Aku sangat yakin bahwa kamu harus jungkir-balik dan berusaha dengan keras untuk mengendalikan amukan perasaanmu. Aku sangat tahu bahwa kamu belum benar-benar melupakanku, kamu belum benar-benar menghapus aku dalam sistem kerja otakmu. Sebenarnya... aku masih menjadi duniamu, dan kamu adalah gravitasi yang terus-menerus menahanku, hingga aku bosan dan jera pada perlakuan bodohmu.

Jangan berpikir bahwa aku terluka. Jangan sengaja mempersepsikan bahwa aku tak bisa mendapatkan pengganti yang lebih baik darimu. Aku tidak sebodoh kamu. Karena seorang "dalang" harus lebih pintar dari "wayangnya". Karena seorang "pemilik" harus lebih pandai daripada "bonekanya". Menyenangkan bukan? Kita bermain di panggung yang sama, berganti-ganti peran sesukanya, berganti-ganti topeng semaunya.

Kamu adalah "boneka" yang mudah kuatur dan kuhempaskan. Kamu adalah "mainan" yang bisa kumanfaatkan sesuka dan semauku. Kalau kaupikir kaulah yang telah mempermainkanku, maka kau kembali menafsirkan hal yang salah. Kamu adalah salah satu "boneka" terbodoh yang pernah aku miliki. Salah satu? Ya... salah satu! Aku punya banyak "mainan" seperti kamu, namun diantara mereka tak ada yang sebodoh dan sebanyak gaya kamu.


Kamu sudah punya "pemilik baru" ya? Tentu saja "pemilik barumu" sama bodohnya seperti kamu. Kamu tahu pernyataan tentang orang yang memiliki harus memberi pada yang tak memiliki? Begitu juga aku, aku harus memberi "mainan lama" untuk "pemilik baru", kalian sama, sama bodohnya!

Rasanya sangat aneh kalau kaumerasa jauh lebih pintar daripada aku. Rasanya sangat menjijikan kalau kaumerasa lebih dewasa daripada aku. Kamu tak punya hak untuk mengatur dan menata hidupku! Kamu hanyalah "boneka" yang kucari ketika aku bosan dengan kebisingan dunia. Karena... sebenarnya... aku tidak berbohong jika aku berkata bahwa dalam dirimu aku menemukan ketenangan tersendiri. Dalam sepaket tawa renyahmu, aku temukan air mata yang selalu berubah menjadi tawa. Dalam aliran hening suaramu, ada bahagia yang tiba-tiba berdecak dalam getaran waktu. Dan... di dalammu, aku merasakan semua itu.

Memang aku sedikit menyesal ketika kita memutuskan untuk saling pisah dan saling mencari kebahagiaan masing-masing. Aku sedikit khawatir, apakah kamu-yang-selalu-berkata-mencintaiku akan menemukan kebahagiaan baru melebihi kebahagiaan yang kuberikan padamu? Aku takut jika dinginnya dunia membuatmu menggigil. Aku takut jika kerasnya dunia menyiksa batinmu yang terlalu sering disakiti itu.

Tapi... Ya sudahlah! Semua telah berlalu. Aku telah melepas rantai yang sempat membuat kakimu terjerat. Aku telah menghancurkan tembok yang menjadikan duniamu memiliki banyak sekat. Aku telah melepasmu agar kamu mampu mencari kebahagiaanmu sendiri, dan berhenti menjadi "mainan" yang selalu membahagiakanku meskipun luka tersayat pelan-pelan di hatimu.

Sekarang, kamu sudah bersama "pemilik baru", walaupun aku tahu dia mungkin tak sebaik aku, tapi berusahalah kuat dengan apapun yang terlihat baru di matamu, yang baru dan berbeda tak selamanya berarti keburukan. Kini... kaubisa bebas melakukan apapun tanpa batasan yang kuberikan untukmu. Kini... kaubisa miliki duniamu seutuhnya. Kulepaskan tali penggerak tubuhmu dan nikmatilah kebebasanmu.

Untuk "mainan lama" yang telah memiliki "pemilik baru", semoga hanya aku yang mengerti cara menggerakkan tubuhmu. Semoga hanya aku yang mampu membaca kebohongan di matamu.

Untuk Kekasih Baru dari Mantan Kekasihku

Ah... Sebenarnya aku tidak mengenalmu
Siapa kamu
Dan berapa umurmu
Tapi...
Aku tak terlalu memedulikan itu

Kudengar
Kamu sudah menjadi pilihan terakhir mantan kekasihku
Astaga!
Mengapa mulutmu menganga?
Jadi...
Kamu terperanjat ketika tahu dia pernah menjadi kekasihku?
Sudahlah...
Tutup saja mulutmu dengan telapak tanganmu
Lalu...
Dengarkan ceritaku

Tentu saja
Aku lebih dulu mengenal dia daripada kamu mengenalnya
Sudah pasti
Aku lebih tahu bagaimana dirinya

Mungkin
Dia pernah bercerita tentangku padamu
Aku bisa menebak bagaimana wajahnya yang manis itu tiba-tiba merah padam
Aku mampu membayangkan matanya yang indah tiba-tiba terbelalak
Aku mampu mereka-reka hidung mancungnya tiba-tiba kembang-kempis dan naPasnya mendengus tajam
Aku bisa merasakan amarahnya dari sini
Aku masih sanggup merasakan debar jantungnya yang mulai berdegup

Sebenarnya...
Dia pria yang baik
Dia manis dan cukup romantis
Tapi...
Entah mengapa ada hal asing dalam dirinya yang sulit kuterima dan kumengerti
Mungkin...
Kaubisa lebih mengerti
Mungkin...
Kaubisa menerjemahkan keasingan itu menjadi suatu kelaziman

Bagaimana kabarnya sekarang?
Apa kacamatanya masih bulat seperti kakek-kakek yang senang membaca koran di pagi hari?
Apakah napasnya masih terngah-engah ketika ia sangat berantusias?
Masihkah jemarinya hangat ketika menggenggam tanganmu?
Masihkah bahunya kuat ketika tubuhmu bersandar di situ?
Aku tahu kalian pasti sangat bahagia
Walaupun mungkin saja tebakanku salah

Sinar matanya pasti semakin hangat
Ingatanku masih belum mampu melupakan kilatan halus di matanya
Otakku belum mampu menghapus rasa hangatnya ketika ia mengenggam tanganku dulu
Suaranya masih terus menderu
Halus dan lembut saat ia memanggil namaku dulu
Tolong jangan cemberut atau menangis!
Semua terjadi di masa lalu
Dan lihatlah pada dirimu!
Sekarang kamu memiliki dia
Sekarang aku kehilangan dia
Kamu masa depannya
Aku masa lalunya

Aku yakin
Dia pasti sangat mencintaimu
Karena ibunya juga mencintaimu secara penuh
Kamu dipilih langsung oleh ibunya
Untuk menjadi kekasihnya
Aku dipilih langsung oleh ibunya
Untuk mengakhiri semua yang telah terbentuk
Mimpi yang kurancang dengannya hampir sempurna
Istana yang kubuat bersamanya hampir selesai
Tapi...
Semua terpaksa hancur
Semua harus lebur
Aku tidak menyalahkan kamu
Telah terjadi bukan berarti akan berlanjut dan memiliki akhir yang indah
Seharusnya aku tahu dari awal
Rencana yang aku dan dia buat tak akan berakhir indah
Semua memang hanya mimpi
Kenyataannya...
Kamulah yang menjadi takdirnya
Kamulah yang miliki hatinya

Kautak perlu tahu bagaimana hubunganku dan hubungannya berakhir
Yang jelas semua sulit diterima akal sehat
Hanya karena mataku tak sipit!
Hanya karena aku tidak bisa melafalkan bahasa mandarin!

Semua berakhir dalam keterpaksaan
Mungkin ada keterpaksaan juga saat ia memelukmu dengan erat
Mungkin ada keterpaksaan juga saat ia berbicara cinta padamu

Kaubisa miliki raga dan tubuhnya
Tapi...
Kau tidak bisa miliki jalan hidupnya

Semoga hanya aku yang tahu cacat dalam dirinya
Semoga hanya aku yang mengerti keindahan dalam tuturnya

Kali ini...
Kamu pasti menangis
Kamu pasti menyesal
Wanita cerdas tak pernah menyesal!
Seperti aku yang tak pernah menyesal mencintai dia!
Seperti aku yang tak pernah menyesal membangun mimpi bersamanya!

Karena cinta dunia maya, tak butuh LOGIKA

"Cinta bisa berada di manasaja. Bahkan di dunia maya, tempat yang kadang tidak diperlukan logika untuk melogiskannya." - Karena cinta dunia maya, tak butuh LOGIKA

Aku tahu sejak awal bahwa cinta kita langka. Cinta yang jatuh sempurna pada titik yang tak diduga. Cinta yang tercipta dari setiap karakter tulisan yang terbaca. Cinta yang menjelma menjadi nyata dan menggerogoti aku dan kamu, kita.

Apakah ini bisa disebut cinta? Saat hanya namamu selalu kueja dalam hatiku, walaupun aku belum pernah memandang matamu. Apakah ini bisa disebut cinta? Saat aku merindukanmu, walaupun jemari kita belum saling menggenggam hingga detik ini. Apakah ini bisa disebut cinta? Saat frekuensi suara tangismu mengalir melalui mahluk tak berdenyut arteri bernama handphone itu.

Seberapa pentingkah perjumpaan nyata buatmu? Aku hanya bisa mereka-reka, seberapa dalam perasaanmu padaku. Aku hanya bisa mengira-ngira, seberapa dalamkah virus yang kita sebut cinta itu menggerogoti hati dan pikiranmu. Yang aku tahu, cerita kita ada, walaupun begitu langka.

Mereka mengatakan bahwa perjumpaan nyata itu penting dan harus. Ya, karena tidak mungkin kita hanya bertahan pada suara lembut yang menggugat sepi dan huruf-huruf yang terangkai manis itu. Mereka bilang dunia maya itu abstrak, semua yang berada di dalamnya selalu dipertanyakan kenyataannya. Tapi, bukankah cinta itu bisa datang darimana saja, bahkan dari jejaring sosial yang terlihat sepele dan mengenaskan itu.

Kita memang tak bisa memungkiri keadaan. Ada sekat jarak ratusan kilometer yang membatasi aku dan kamu. Ada gemerisik rindu yang berteriak keras; jelas dalam hatiku untuk segera menemuimu, merasakan sinar matamu, dan hangat jemarimu saat menggenggam celah-celah jemariku.

Walaupun kamu jauh, aku tetap bisa menyentuhmu melalui doa. Walaupun kamu jauh, aku tetap bisa merasakan rindu yang begitu hebat mengobrak-abrik isi otakku sehingga bayanganmu semakin melebar dan membesar. Walaupun kamu jauh, kita tetap dapat melihat bulan yang sama, sayangnya aku dan kamu menatapnya dari tempat yang berbeda.

Persiapkan dirimu saat perjumpaan nyata nanti. Akan aku ceritakan padamu bahwa cinta tak selalu melalui pandangan mata, cinta tak selalu ada karena perkenalan lama, cinta tak selalu tercipta karena perawakan nyata, cinta bisa berada dimanasaja. Bahkan di dunia maya, tempat yang kadang tidak diperlukan logika untuk melogiskannya.

Hey, Tuan Egois

Aku muak dengan semua kelakuanmu. Aku jengah dengan pola pikirmu. Aku lelah dengan caramu memperlakukanku. Aku jera dengan tutur kata dan caramu membentakku. Aku menyerah pada caramu menghakimi semua kesalahanku.

Kaupikir kaupengendali hidupku? Kaupikir kaupemilik jalan hidupku? Hingga begitu mudahnya kaumengatur pola pikirku, hingga begitu saja kamu ubah keputusanku. Hey, Tuan Egois! Kamu selalu menjadikanku kelinci percobaanmu, kamu ubah diriku seperti yang kau mau, karena kamu hanya mencintai perubahanku bukan aku yang apa adanya!

Kausudutkan aku dalam dimensi penuh aturan mainmu, di mana kamulah yang jadi pemeran utama, di mana kamulah yang jadi aktor utama. Sementara aku hanya pemeran pembantu, yang tak kaubiarkan untuk berkembang, yang selalu kauatur sesuai keinginanmu. Hey, Tuan Egois! Aku bukan binatang peliharaanmu, yang tetap setia tanpa alasan yang tak jelas!

Apakah aku mainan kesayanganmu? Hingga selalu kausalahkan aku ketika aku kadang mengecewakanmu. Hingga kausudutkan aku ketika aku tak mampu menjadi seperti yang kaumau? Apakah aku boneka terindah milikmu? Yang bisa kaugerakkan seenak jidatmu, yang bisa kaumainkan sesuka hatimu. Kaupikir hatiku terbuat dari baja? Kaupikir otakku terbuat dari besi? Hingga kaumemercayai bahwa aku tak mampu merasakan sakit sama sekali!

Kauselalu membandingkan aku pada semua wanita yang mengelilingi kamu. Hey, Tuan Egois! Kenapa kautak memilih mereka saja sebagai boneka barumu? Kenapa kautak memilih mereka yang lebih konsisten daripada aku yang selalu kauanggap salah di matamu? Di mana otakmu, Tuan Egois? Otak yang selalu kauagungkan ketika aku selalu kausalahkan!

Kauselalu ingin diutamakan. Kauselalu menganggap pernyataanmu benar. Tuan Egois, dengarlah! Tak semua hal yang menurutmu persepsimu baik juga akan baik dalam persepsi orang lain. Tuan Egois, kamu kelewat egois! Kaumemutarkan fakta, kaubelokkan realita, untuk menjadikanku sebagai tersangka utama! Sedangkan dunia tak melihatku sebagai korban! Kaukah itu, Tuan Egois? Orang yang pertama kali kukenal dengan begitu manis.

Siapakah aku di matamu? Apakah aku hanyalah seonggok sampah yang tak terlihat di pelupuk matamu? Apakah aku hanya benalu yang menghalangi pertumbuhanmu? Apakah aku hanya batu sandungan yang menjungkalkan langkahmu? Kapan kaumenganggapku sebagai anjing setia yang mencintaimu walau dalam keadaan terburukmu sekalipun? Kapan kau menghargai usahaku? Kapan kau menatap mataku dalam-dalam dan berkata “Aku mencintaimu begitu juga kekuranganmu”? Tapi, ternyata aku bukan siapa-siapa di matamu, aku tak pernah ada saat kaumelihat dunia. Aku selalu kaulupakan. Aku hanyalah sepi yang merindukan suasana hangat tapi kehangatan itu tak kudapatkan darimu.

Aku lelah mengikuti aturan mainmu, Tuan Egois. Aku kalah dan lelah. Aku jengah dan menyerah. Jatuh cintalah pada wanita yang mau kauatur jalan hidupnya. Jatuh cintalah pada wanita yang mau kaujadikan boneka kesayangamu. Jatuh cintalah pada wanita tolol yang menurutmu jauh lebih konsisten daripada aku. Kautak pernah sadar bahwa wanita-wanita seperti itulah yang suatu saat akan membuatmu mengemis perhatian.

Akan ada saatnya kaumenangisi kepergianku

Akan ada saatnya kaumenyesal telah menyia-nyiakan aku

Akan ada saatnya…